STRUKTUR YAYASAN TANGGUH HUTAN KHATULISTIWA
Fransisca adalah seorang ibu dari tiga anak, seorang konservasionis dan fasilitator pendidikan lingkungan. Keterlibatannya di bidang konservasi alam dimulai setelah menyelesaikan studi S2 di Queensland University, Australia pada tahun 2005, ketika bergabung dengan Yayasan Ekosistem Lestari (YEL), sebuah LSM konservasi di Medan, Sumatera Utara. Sejak itu beliau bekerja untuk pelestarian keanekaragaman hayati Sumatera, khususnya Orangutan, satu-satunya kera besar yang hidup di Sumatera.
Selain sebagai Ketua Pembina di Yayasan Tangguh Hutan Khatulistiwa, beliau saat ini juga menjadi Executive Director di Yayasan Orangutan Sumatera Lestari (YOSL) atau yang lebih dikenal dengan Orangutan Information Center (OIC).
Pengalamannya yang telah bekerja di bidang perlindungan satwa liar dan habitatnya selama lebih dari 17 tahun tidak hanya bersentuhan langsung dengan spesies satwa liar, tetapi juga bekerja bersama dengan orang-orang atau para pihak yang secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi konservasi spesies itu sendiri.
Hal ini sangat sesuai dengan minat pribadinya yang sangat percaya bahwa kegiatan konservasi satwa liar dan habitatnya juga harus melibatkan secara aktif masyarakat terutama yang tinggal di sekitar hutan dalam berbagai kegiatan-kegiatan konservasi. Beliau berpendapat juga bahwa pemberdayaan masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan penting untuk dilakukan guna mendapatkan dukungan mereka dalam mencapai tujuan konservasi.
- Fransisca Ariantiningsih